Menurut cerita rakyat yang beredar saat ini, asal mula air
terjun ini disebut Sanghiyang Taraje sebab pada jaman dahulu kala air terjun ini digunakan Sangkuriang untuk naik ke langit mengambil
bintang permintaan Dayang Sumbi.
Di dekat air
terjun ini juga terdapat sebuah batu berbentuk tapak raksasa yang konon katanya itu adalah tapak Sangkuriang, akan tetapi jarang sekali orang yang dapat
menemuinya. Sedangkan batu yang ada di bawah tepat air terjun menurut
masyarakat setempat dipercaya sebagai tempat penyimpanan bintang (harta karun)
Sangkuriang, tetapi konon katanya pula tempat itu dijaga oleh belut raksasa, dan seringkali dilihat oleh
masyarakat.
Kawasan Curug Sanghiyang Taraje ini dikelola
oleh pihak Perhutani. Adapun masyarakat yang kemudian mencoba untuk mengelola
kawasan ini namun hanya pada saat hari raya dan libur nasional.
Luas kawasan Curug Sanghiyang Taraje
kurang lebih 500 m², tinggi air terjun ini 100 m. Saat musim kemarau debit airnya agak
mengecil namun airnya menjadi sangat jernih, namun pada musim hujan debit airnya menjadi
agak besar akan tetapi warna airnya menjadi agak keruh.
Curug Sanghiyang Taraje berada di Desa Pakenjeng Kecamatan Pamulihan Kabupaten Garut, jarak dari kota kecamatan Pamulihan sekitar 32 km, sedangkan dari pusat kota Garut
adalah 47 km. Pencapaian tempat ini dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun
dengan menggunakan kendaraan umum, setelah itu menggunakan ojeg karena jalan
menuju kawasan air terjun ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan beroda empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar